Belajar dari Induk Merpati

Dengan telaten dan penuh kesabaran “ayah merpati” ini menyuapi anak-anaknya yang masih bayi.Cinta yang tulus ini kemudian melahirkan sosok merpati muda yang lembut,istiqamah, dan penuh kasih sayang.

Apa yang harus diajarkan orangtua kepada anak saat masa pertumbuhannya? Jawabnya, ajari mereka kelembutan dan kehangatan yang dapat ditemui dalam keluarga. Ayah dan ibu bisa berbagi peran dalam pola pengasuhan. Lakukan pendekatan yang bersifat menstimulasi kelembutan hati. Ajaklah anak bermain-main di lingkungan sekitar untuk mengenalkan konsep alam. Sesungguhnya alam berkontribusi positif pada pengembangan fisik dan mental anak. Pertegas peran ayah secara domestik. Sebab, selama ini ayah seolah hanya berperan sebagai pencari nafkah semata.
Ada contoh menarik yang ditunjukkan “ayah” burung merpati (columba domestica). Merpati jantan adalah burung yang seumur hidupnya setia kepada istrinya, satu untuk selamanya. Bila jarak memisahkan mereka, bahkan mencapai ribuan mil, sang jantan akan menempuhi berbagai rintangan dan hambatan agar dapat segera berkumpul dengan keluarganya. Hujan badai, salju, dan panasnya gurun Sahara akan mereka lalui. Pernah diberitakan ada seekor merpati jantan dari Swedia yang terbawa sebuah pesawat terbang jurusan Australia. Apa yang terjadi? Merpati jantan tersebut pulang kembali ke negara asalnya melintasi hamparan samudera dan daratan yang ribuan mil jauhnya. Ia pulang karena “teringat” istri dan anak-anaknya! Subhanallah.
Selain setia dan bertanggung jawab, merpati jantan pun selalu “meluangkan waktu” untuk menyusui bayi-bayi mereka. Burung jantan menyusui? Ya, begitulah kenyataannya. Allah SWT mendesain merpati jantan agar mampu memproduksi hormon prolaktin seperti betinannya. Hormon ini akan bekerja di tembolok agar dapat menghasilkan makanan yang diproses seperti ASI. Dengan telaten dan penuh kesabaran “ayah merpati” ini menyuapi anak-anaknya yang masih bayi. Cinta yang tulus ini kemudian melahirkan sosok merpati muda yang lembut, istiqamah, dan penuh kasih sayang.
Mengapa kita, kaum bapak khususnya, tidak belajar dari kemuliaan ayah merpati? Seberapa sering kita menyuapi, menimang, dan menenangkan anak-anak kita?
 

Copyright © 2010 akay design All Rights Reserved

Design by Dzignine